Minggu, 15 Februari 2015

NIKE

A. Gambaran Umum Perusahaan
Industri sepatu merupakan salah satu industri yang sedang berkembang dan banyak terdapat di Indonesia. Para produsen saling bersaing dalam hal harga, kualitas maupun modelnya. Salah satu produk sepatu yang sudah terkenal yaitu sepatu Nike. Di Indonesia terdapat beberapa pabrik yang memproduksi sepatu Nike, salah satunya adalah PT. Pratama abadi Industri yang berlokasi di Jalan Raya Serpong Km 7 Pakualam Tangerang banten.
PT. Pratama abadi Industri adalah salah satu mitra kerja Nike-Indo Coorporation di Indonesia yang memproduksi sepatu olahraga merk Nike. Berdiri pada tanggal 12 Juni 1989. Bentuk dari perusahaan ini adalah PMA (Penanaman Modal asing), dimana pemiliknya adalah Mr. Seo Yeoung Yul, berkebangsaan Korea.
PT. Pratama Abadi Industri merupakan perusahaan manufaktur pembuatan sepatu NIKE sport shoes untuk pemasaran luar negeri sepatu Beaverton, Belgia, Brazil, Canada, Amerika Serikat, Vietnam dan sejumlah negara Eropa. PT. Pratama Abadi Industri memiliki dua tipe kategori jenis sepatu yang dihasilkan yaitu : adult dan kids. Contoh jenis sepatu tipe adult yang diproduksi adalah street max cal, kennedy XC, xcellerator dan lainnya. Contoh jenis sepatu tipe kids yang diproduksi adalah a max iconic, NIKEimpax turn, NIKE Sharksin dan lainnya.
PT. Pratama abadi Industri memiliki visi dan misi dalam menjalankan
usahanya yaitu: meningkatkan kualitas hidup konsumen dengan menyediakan
sepatu atletik yang berkualitas tinggi dengan produk dagang Nike, dengan produk
utamanya Running Category Shoes. Demi tercapainya visi dan misi tersebut, perusahaan juga membuat motto: ”Small but the best in the world”.
PT. Pratama abadi Industri dipimpin oleh presiden direktur dan kegiatan
operasional produksi yang membawahi departemen-departemen produksi. Di PT.
Pratama abadi Industri kapasitas produksi per bulannya mencapai 650.000 pasang sepatu untuk diekspor ke Beverton (USA) untuk kemudian disebarluaskan ke berbagai negara seperti Belgia, Kanada, Jepang, dan lain-lain.
Sejak PT. Pratama abadi Industri didirikan, perusahaan ini telah menerapkan sistem Direct Line untuk memproduksi produknya, dimana pada sistem ini akan membutuhkan banyak inventory/ persediaan demi berlangsungnya produksi secara terus menerus. Sehingga dapat dipastikan (telah terbukti) bahwa proses produksi tidak pernah kekurangan bahan baku sehingga proses produksi tersebut dapat terus berjalan. Namun tanpa disadari persediaan yang banyak tersebut menimbulkan masalah yang lain, yaitu biaya yang besar dan jumlah cacat
produksi yang cukup banyak karena semakin besar inventory, maka akan semakin
sulit untuk dikontrol.
Pada direct line sistemnya masih konvensional, sehingga tidak ada teori yang mendasar yang mendukung dalam penanganan kualitasnya. Tanggung jawab kualitas masih 100% penuh menjadi tanggung jawab team leader line tersebut dan juga standar kualitasnya belum tinggi. Kelebihan dari direct line adalah tidak membebani operator dalam mempertanggungjawabkan kualitasnya, sedangkan kekurangannya adalah team leader harus kuat.
Sering perkembangan dan kemajuan PT. Pratama Abadi Industri sekarang memiliki 14 Direct Line dimana setiap direct line menghasilkan 2500 pasang sepatu dan 10 NOSLine dimana setiap NOSline menghasilkan 1200 pasang sepatu setiap harinya. PT. Pratama Abadi Industri merupakan industri padat karya. Dimana jumlah tenaga kerja yang dimiliki PT. Pratama Abadi Industri pada tahun 2009 berjumlah 13.982 pekerja. Kebanyakan pekerja PT. Pratama Abadi Industri adalah mayoritas perempuan yang umumnya ibu rumah tangga. Kapasitas jumlah produksi sepatu yang dibuat selama satu bulannya yaitu 1.000.000 pasang sepatu.
PT. Pratama Abadi Industri memiliki anak perusahaan yang membantu membuat beberapa komponen bagian sepatu. Apabila komponen bagian sepatu  selesai dibuat maka akan langsung dikirimkan ke PT. Pratama Abadi Industri. Jadi factory hanya ada proses menggabungkan komponen sepatu menjadi sepatu. Berikut anak perusahaan PT. Pratama Abadi Industri adalah :
1. PT. Sumber Masanda Jaya memproduksi upper.
2. PT. Agung Pelita Industrindo memproduksi embroldery,HF,welding/injection,
    outsoul dan bottom accessories.
3. PT. Sinar Timur Industrindo memproduksi injection phylon.

Perusahaan menyadari betul bahwa bukan yang terkuat/ terpintar yang dapat bertahan, tetapi yang paling muda beradaptasi terhadap perubahan. Oleh karena itu pada tahun 2001 pihak perusahaan mulai untuk menguji coba sistem baru yang terinspirasi dari Lean System Manufacturing yang dianut oleh Toyota Production, dimana Lean System Manufacturing memegang salah satu prinsip, yaitu segala sesuatu yang tidak terpakai/ tidak dibutuhkan akan dihilangkan. Sistem ini dikenal dengan nama NOS (Novus Ordo Seclorum) yang artinya ”Era Baru Telah Dimulai”.

Sejarah Singkat Perusahaan
PT. Pratama Abadi Industri didirikan pada tanggal 12 Juni 1989 dengan  kepemilikan modal merupakan investor asing yang berasal dari Korea yang bernama Mr. Soe Yeoung Yul. Biaya investasi yang dikeluarkan pada saat  pendirian pabrik sekitar $ 5.000.000,-. Berdasarkan akte pendirian yang dikeluarkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan surat keputusan tanggal 3 Oktober 1989 No 02-9337.HT.01.01.1989 yang diubah dengan akta pernyataan keputusan rapat No.1 tanggal 1 November 1990. Pada tanggal 23 November 1992 diubah lagi dengan akta No. 94. Pada tanggal 2 Februari 1993 yang disetujui oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan surat keputusan tertanggal 20 Agustus 1993 No 02-7334.HT.01.04.1993 dalam rapat umum luar biasa.



Sumber Gambar : PT. Pratama Abadi Industri (NOS)


Tujuan dari NOS antara lain:
Kualitas lebih baik
Biaya operasi lebih rendah
Lead time lebih pendek
Fleksibilitas lebih besar

Sistem NOS memiliki konsep yang sama dengan Just In Time dimana segala jumlah dan waktu penyediaan dibuat agar tepat saat dibutuhkan. Jadi, NOS hanya akan memproduksi produknya sesuai kebutuhan/ permintaan pasar saja.

Meskipun perusahaan telah menerapkan sistem NOS, bukan berarti system Direct Line akan dihilangkan. Perusahaan tetap memakai sistem Direct Line dengan beberapa pertimbangan, seperti akan banyaknya pekerja yang harus diberhentikan jika sistem Direct Line dihilangkan karena perlu diketahui bahwa perusahaan memakai sistem padat karya dalam merekrut para pekerjanya. Jadi, pada saat tulisan ini diturunkan, perusahaan masih menggunakan kedua system tersebut dalam kegiatan operasionalnya.

Ruang Lingkup Bidang Usaha
Sepatu merk ”Nike” memiliki bermacam jenis sepatu olahraga seperti sepatu bola, sepatu tennis, sepatu basket dan sepatu lari. Dari berbagai jenis sepatu tersebut, ruang lingkup kegiatan PT. Pratama abadi Industri bergerak dalam bidang manufaktur sepatu lari (running shoes). Perusahaan ini memproduksi berbagai tipe running shoes dalam berbagai jenis ukuran baik untuk anak-anak maupun orang dewasa. Spesifikasi dari tiap tipe sepatu telah diberikan oleh pihak Nike untuk kemudian diproduksi oleh PT. Pratama abadi Industri sesuai dengan syarat spesifikasi yang telah ada.



Sumber Gambar : PT. Pratama Abadi Industri

Hasil produksi yang telah dihasilkan oleh PT. Pratama abadi Industri, tidak boleh dipasarkan di dalam negeri. Semua hasil produksi yang telah ada merupakan hak dari pihak Nike yang ada di Beverton (USA) untuk kemudian akan diekspor lagi ke negara lain, seperti Perancis, swedia, India, Belgia, Kanada, USA, Afrika Selatan, Argentina, Uruguay, Chillie.

Lokasi Perusahaan
Pabrik dan kantor PT. Pratama abadi Industri berlokasi di Jalan Raya Serpong Km 7, Pakualam, Serpong, Tangerang, Banten, Indonesia. Segala kegiatan operasional perusahaan dilakukan di lokasi tersebut. Bagi perusahaan, lokasi perusahaan merupakan hal yang sangat penting karena akan berpengaruh terhadap kedudukan perusahaan dalam persaingan dan keberlangsungan hidup perusahaan. Faktor-faktor pemilihan lokasi perusahaan antara lain mencakup area, lokasi yang strategis, pengadaan tenaga kerja, tersedianya fasilitas dan transportasi, sarana komunikasi, serta sumberdaya air serta listrik.

B. Visi dan Misi Perusahaan
Visi PT. Pratama Abadi Industri yaitu menjadi perusahaan terdepan yang selalu tertantang kreatif dalam lingkungan global yang dinamis (To be a Creatively Challenged Leader in a Global Dynamic Environment).
Selain visi PT. Pratama Abadi Industri memiliki juga misi yaitu menciptakan nilai bagi pelanggan, karyawan, masyarakat dan pemilik perusahaan melalui kerjasama dan kertebukaan (Create Value for Our Stakeholders Through Transparency and Collaboration)
Demi tercapainya visi dan misi tersebut, perusahaan juga membuat motto ”Small but the best in the world”.

C. Arti dari logo NIKE
170px-Nikec
Logo NIKE ini bernama Swoosh. Nike "Swoosh" adalah sebuah desain yang diciptakan pada tahun 1971 oleh Carolyn Davidson, seorang mahasiswi desain grafis di Portland State University. Dan digunakan sebagai motif pada sepatu olahraga sejak tahun 1970-an. Sedangkan tanda centang pada desain logo perusahaan terdaftar sebagai merek dagang pada tahun 1995. Kalau diperhatikan, logo Nike tersebut juga berbentuk mirip gambar sayap, desainer nya mendapatkan inspirasi dari arti Nike itu sendiri. 
Slogan dan Logo Nike tersebut sekarang terkenal seantero dunia. Bahkan slogan "just do it" nya sering dipakai-pakai oleh seluruh generasi. Just Do IT secara harafiah berarti 'lakukan saja' fungsinya seperti nasehat supaya orang-orang jangan menyerah.

D. Struktur organisasi perusahaan
Sumber Gambar : PT. Pratama Abadi Industri
PT. Pratama Abadi Industri merupakan perusahaan yang memiliki struktur organisasi fungsional dengan melibatkan semua orang yang terlibat dalam satu aktivitas atau beberapa aktivitas fungsional berkaitan ke dalam satu kelompok.
Dari hasil kerjasama PT.Pratama Abadi Industri dengan LPT-UI (Lembaga Psikologi Terapan-Universitas Indonesia), PT.Pratama Abadi Industri telah melakukan rekonstruksi organisasi secara internal dan menyeluruh. Hal ini dilakukan sebagai upaya pembenahan organisasi dalam menghadapi persaingan dan tantangan di dunia sepatu olahraga, dan juga sebagai upaya peningkatan system manajemen dan kinerja seluruh komponen serta jajaran yang ada dalam tubuh organisasi PT.Pratama Abadi Industri.
Presiden Direktur dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya, khususnya dalam mendukung pelaksanaan proses produksi secara independent dibantu oleh 2 lembaga yang kedudukannya setara dengan direktur, yaitu:
  • Departemen Industrial Engineering : Mr. Choi Young Do
  • Departemen Quality Assurance : Mr. Nooh
Berikut dibawah ini adalah gambaran struktur organisasi PT.Pratama Abadi Industri yang terdiri dari 6 Direktorat dan masing-masing dipimpin oleh seorang direktur:
  • Direktorat Operasional            : Mr. Im Young Yul
Terdiri dari 3 departemen, yaitu:
o Departemen Personalia                     : Iwan Setiawan
   Ir. Lufi Taufik
o Departemen General Affair  : Drs. Dida Juanda
o Departemen Legal Affair                  : Ivan Siregar
  • Direktorat Support                  : Mr. Kim Beum Soon
Terdiri dari 3 departemen, yaitu:
o Departemen Accounting                   : Drs. suharto
o Departemen Logistic                        : Effendi Siregar
o Departemen EDP                              : Ir. Purwono
  • Direktorat Produksi 1             : Mr. Yoon Ho Yoon
  • Direktorat Produksi 2             : Mr. Gregorius Djap
Terdiri dari 13 departemen, yaitu:
o Departemen PPIC                : Suyatmi
o Departemen Laboratorium   : Rahmat Sulaiman
o Departemen Upper              : Slamet widodo
o Departemen Mixing              : Muhail
o Departemen Assembling      : Ilham Qawiyayudin
o Departemen Outsole Press   : Sutikno
o Departemen Direct Line                   : Eri Subagio
o Departemen Phylon                         : Tunggul situmorang
o Departemen Poly-urethane : Mukti Ali
o Departemen Stockfit                         : Usman Kodrat
o Departemen Maintenance    : Ir. Syahrul Rizal
o Departemen NOS                : Gregorius,ST
o Departemen QA                               : Guntur Irianto
  • Direktorat Business Management       : Mr. Billy Kim
Terdiri dari 2 departemen, yaitu:
o Departemen Business Relation                     : Drs. Salim Mulia
o Departemen Coorperate Responsibility : DR. Ir. Christyawati. K
  • Direktorat Product Development        : Mr. Lee Young Ha
Terdiri dari 1departemen, yaitu:
o Departemen IDC                                         : Drs. Vicky Raynal
Pembagian Tugas dan Tanggung Jawab
Setiap karyawan memiliki tugas dan wewenangnya masing-masing sesuai dengan struktur organisasi yang ada dan telah diatur oleh perusahaan. Pembagian tugas dan wewenang harus jelas dan tepat sesuai dengan jabatan dan ruang lingkup kerja yang dimilikinya.
Secara khusus, tugas dan wewenang pekerja diatur oleh orang yang memiliki kewenangan dalam ruang lingkup kerjanya. Dalam berorganisasi perlu adanya kolaborasi dan kerja sama yang erat antara masing-masing departemen atau seksi untuk mewujudkan kinerja yang optimal. Dengan adanya tugas dan wewenang yang jelas maka karyawan dapat mengetahui apa yang menjadi tugas dan wewenangnya serta kepada siapa mereka harus mempertanggungjawabkan hasil pekerjaannya.

E. Produk – Produk NIKE

HyperVenom_TECH_SHEET_original-615x409

Kelebihan :
  1. Model NIKE yang abadi
  2. Bentuk sepatu yang memudahkan dalam mengontrol bola
  3. Alas kaki yang merekat di permukaan
  4. Mendukung tendangan accuracy dan passing bola
  5. Sepatu yang bias digunakan di semua medan
  6. Ujung sepatu lancip mendukung tendangan akurat
  7. Sepatu yang ringan memudahkan untuk berlari






F. Kelebihan dan Kelemahan NIKE
Kelebihan :
Perusahaan paling kreatif
            Perusahaan paling kreatif Siapa tidak kenal dengan logo bergambar ‘centang’ ataupun slogan ‘just do it’ yang melekat di hampirsemua produk apparel maupun peralatan olahraga. Kepopuleran Nike dan keuntungan yang mengalir bagaimesin uang tentu tidak lepas dari kekuatan merk dagangnya.Dalam dunia bisnis, merek dagang bisa dinyatakan sebagai salah satu bentuk monopoli bisnis. Tentunya hal ini pun harus didukung promosi dan iklan atas produk tersebut untuk pengenalan kepada konsumen. Tanpa disadari keberadaan merek dagang tersebut menjadi sangat penting dalam dunia bisnis tidak hanya bagi konsumen tetapi juga produsen. Salah satu perusahaan yang berhasil melaksanakan iklan adalah Nike, karena Nke masuk pada merk sepuluh terbesar dunia. Nike menganggap iklan bukan menjual produk, tetapi menjual merek. Nike dalam merancang pesan dengan menggabungkan nama merk dan citra ke dalam struktur budaya olah raga dan menggunakan kekuatan emosionalnya.
            Sebagai merek terbaik kategori olahraga versi Forbes , Nike terus menunjukkan konsistensi kualitas dan peningkatan keunggulan komparatif dalam mempertahankan brand mengalahkan pesaing kuat lainnya seperti Adidas, Umbro dan Reebok. Misalkan dengan melakukan kerjasama dengan Michael Jordan, Christiano Ronaldo, Maria Sharapova dan atlit paling populer dalam dunia golf, Tiger Woods. Juga mensponsori klub Brasil dalam Piala Dunia 1998 yang merupakan tuan rumah piala dunia 2014 dan pertandingan olahraga bergengsi seperti Piala Dunia yang akan dimulai pada tahun 2014 mendatang.
            Merek dagang juga merupakan salah satu cara pertama bagi pengusaha menembus rantai perdagangan. Tidak hanya itu, slogan dan logo yang simpel dan mudah diingat tentu membantu terjalinnya hubungan psikologis konsumen dengan merek dagang suatu produk. Ketika ikatan dan kepercayaan itu terjadi, itu merupakan keuntungan terbesar bagi produsen karena dengan sendirinya produknya akan laku dipasaran dengan lebih mudah.
            Produk berkualitas dan berkelas menciptakan daya beli masyarakat yang tinggi. Nike yang berpredikat sebagai salah satu perusahaan terbesar di dunia diyakini berhasil menghipnotis masyarakat Indonesia dan dunia.
 Hingga kini produk-produk Nike tidak hanya sepatu, namun juga merambah ke produk lain seperti seperti jaket, topi, jam tangan, serta produk olahraga lainnya. Baru-baru ini Nike juga memperkenalkan pengembangan iPod yang bisa dikombinasikan pada sepatu lari. Dalam sepatu dipasang chip yang mampu mengirimkan data ke iPod, yang salah satu fungsinya adalah untuk menghitung jumlah langkah.
            Produk kreatif dan inovatif memerlukan strategi pengembangan dan manajeman yang baik. Hal ini pula yang dilakukan pihak Nike agar selalu eksis dalam kancah dunia bisnis agar terus menghasilkan produk-produk yang berkualitas spektakuler dan fenomenal.
           
Kelebihan lain yang dimiliki oleh perusahaan Nike adalah konsep pemasaran global yang menciptakan keunggulan kompetitif dan differensiasi dibandingkan produk pesaing.
  1. Nike Global Segmentation & Targeting
Nike menggunakan pendekatan gabungan (two stage international segmentation) dalam prosedur segmentasinya, dimana pada tahap awal rencana globalisasi, Nike memilah wilayah pasar melalui segmentasi berdasarkan tingkat daya beli dan lifestyle dari warga negara tujuan ekspansi, kemudian Nike menyusun product specific bagi negara-negara tersebut. Product specific yang disusun Nike secara spesifik dihubungkan dengan buying and consumption behavior dari warga negara setempat, sebagai contoh untuk negara Indonesia, yang notabene masyarakatnya menyukai olahraga sepak bola dan basket, maka produk-produk Nike yang dipasarkan di Indonesia akan terfokus pada kedua hobby tersebut, sementara untuk produk lain seperti produk American Football, mungkin tidak akan diterima oleh pasar Indonesia, sehingga tidak perlu dipasarkan di negara tersebut. Nike kemudian membagi pasar pada segmen pasar berdasarkan hobby/lifestyle seperti segmen pasar khusus atlit/pemain/penyuka sepak bola, basket atau lari(atletik), dan bukan pada faktor geografis atau sosioekonomik semata.
            Tiga skenario yang dihadapi oleh Nike, yaitu universal segments, regional segments dan unique segments, pada akhirnya memunculkan skenario universal segments bagi brand mereka. Ketika Nike membagi pasar sasaran mereka berdasarkan “cabang – cabang olah raga”, maka secara tidak langsung Nike telah mengarah pada scenario Universal atau Global Segment, atau dengan kata lain, perusahaan telah memilih skenario Universal Niche dimana Nike memilih setiap cabang olah raga sebagai ceruk pasarnya.
            Sementara dilihat dari basis segmentasi, Nike secara berurutan mensegmentasikan pasar sasaran mereka melalui Sosioeconomic, Behaviour-based Segmentation serta Lifestyles segmentation, dimana pada awalnya Nike melakukan screening negara tujuan berdasarkan basis sosioekonomi mereka, baru kemudian melihat kebiasaan masyarakat setempat (termasuk diantaranya kebiasaan belanja) serta gaya hidup warga negara tersebut.

  1. Nike Global Positioning
Formulasi yang diterapkan dalam memposisikan brand perusahaan adalah sebagai berikut:
  1. Mengidentifikasi set yang relevan dari produk atau merek yang bersaing.
Praktis, kuat, tahan lama dan trendi, serta telah memiliki brand yang dipercaya oleh masyarakat dunia, menjadi keunggulan kompetitif yang dimiliki oleh setiap produk yang menyandang brand Nike.
  1. Tentukan persepsi  oleh konsumen tentang produk / merek dan kompetisi.
Produk-produk Nike selalu di komunikasikan sebagai produk yang memiliki nilai Prestise, elegan & simple.
  1. Mengembangkan tema posisi yang mungkin.
  2. Menyaring alternatif posisi dan pilih salah satu yang paling menarik.
Nike mampu untuk mengembangkan posisi mereka di pasar, dengan berlandaskan pada Universal Niche yang mereka bidik. Sebagai contoh, ketika membidik pasar untuk segmen olahraga Tenis, Nike menggandeng atlit cantik Maria Sharapova yang elegan dan kemayu, namun pada akhir komunikasi pemasaran, sang atlit menunjukkan kesederhanaan dan kekuatannya, yang bila dilihat secara gambaran besar, Nike memposisikan produk –produk untuk “segmen” Tenis mereka sebagai produk yang mewah dan artistik, namun sederhana dan praktis. Hebatnya lagi, komunikasi pemasaran ini dapat juga diasosiasikan dengan produk Nike secara keseluruhan.
  1. Mengembangkan strategi bauran pemasaran. (4P)
Contoh aplikasi dari Marketing Mix Strategy ini bisa untuk produk kita lihat pada produk Nike Golf. Produk yang dikeluarkan untuk kategori ini berupa sepatu golf, sarung tangan dan kaos berkerah khusus olah raga golf. Harga yang dikenakan untuk produk ini berada pada level premium price. Lokasi penjualan untuk Nike Golf biasanya dikota-kota besar suatu negara dan dijual di toko khusus perlengkapan golf yang bertempat di lokasi-lokasi strategis seperti mall – mall besar, airport atau took sekitar lapangan golf. Alat promosi yang digunakan biasanya berupa iklan di surat kabar khusus atau majalah khusus olahraga golf.
  1. Seiring waktu, memantau efektivitas strategi positioning Anda dan jika diperlukan, melakukan audit.
Tema – tema positioning yang sering di gunakan oleh Nike yaitu ; user category. Hal tersebut dapat kita lihat dari kecenderungan strategi komunikasi pemasaran mereka untuk mengedepankan kualifikasi dari para pemakai produk mereka yang merupakan orang dengan aktifitas tinggi, simple, memiliki prestise, elegan serta lebih maju dibanding kebanyakan orang.
           
Nike menggunakan strategi penggunaan endorsers seperti Michael Jordan sebagai endosers dalam musim kompetisi 1984 – 1985. Ia memakai Nike Air Jordan 1 berwarna hitam merah sesuai warna kesatuan Bulls. Meski demikian melanggar aturan NBA soalnya semua pemain satu tim harus memakai sepatu dengan warna senada. Kalau satu pemain memakai sepatu berwarna putih, yang lain juga harus warna putih. Bagi mereka yang menggunakan sepatu berbeda warna akan dikenakan denda dengan jumlah yang besar. Kiprah Nike yang berani mengambil resiko dan inovatif ketika Nike membujuk Jordan agar memakai sepatu hitamnya dan berjanji akan membayar semua denda yang dikenakan NBA. Strategi tersebut secara tidak langsung mempromosikan Nike Jordan Air  sebagai “Sepatu Terlarang” di televisi. Script iklan Nike berkisar di seputaran larangan dan denda, dan karena terdapat sebagian orang menyukai sesuatu “bebas” dan “ekspresif”, “sepatu terlarang” ini meledak penjualannya hingga mencapai USD 100 Juta. Sejak itu Nike tiap tahun meluncurkan Air Jordan tipe baru dengan inovasi baru. Disamping Nike membuat merek sendiri yaitu Jordan Brand untuk kelas premium. Dan sederet edisi sepatu Nike yang berbau Jordan jadi terkenal dan diburu para sneakers sampai saat ini.
            Nike yang telah menjadi global brand, dapat dikategorikan dalam GCCP (Global consumer culture positioning). Langkah –langkah yang dilakukan Nike salah satunya dengan menjadi sponsor di event-event besar dalam bidang olahraga Contohnya, Nike melakukan kegiatan sponsorship dalam Olimpiade di Beijing 2008 dengan menyediakan perlengkapan yang bisa menghilangkan berat satu gram dari kaki mereka atau menyuntikkan sedikit tenaga ekstra ke tubuh mereka. Nike tumbuh berkembang bersama dengan Olimpiade, dan merupakan tantangan baginya untuk bekerja dengan para atlit. Nike tertantang untuk mendongkrak prestasi mereka dan membantu mereka menyadari potensial yang dimiliki. Dukungan tersebut menjadi strategi pemasaran yang sukses bagi Nike di Tiongkok dan memastikan merek Nike diakui masyarakat Tiongkok. Hal itu terbukti bahwa Nike menjadi pemimpin pasar pakaian olahraga di Tiongkok. Sejak saat itu, Nike meningkatkan komitmennya terhadap olahraga dan konsumen Tiongkok pada tahun selanjutnya. Olimpiade adalah kesempatan Nike untuk memamerkan produk, inovasi, dan merek Nike yang dikenakan atlit-atlit terbaik dunia saat semua orang menyaksikan acara olahraga terbesar dunia.
            Nike juga mensponsori Tim Nasional Indonesia dengan mendukung seluruh kebutuhan timnas sepakbola Indonesia dan memberikan bonus-bonus khusus yang akan diberikan kepada timnas jika berhasil meraih prestasi di turnamen-turnamen yang diikutinya, baik dalam lingkup ASEAN, Asia atau dunia. Hal itu merupakan salah satu bagian dari strategi peningkatan pemasaran Nike di seluruh dunia.

 Kelemahan :
Kelemahan  yang sering dijumpai adalah perusahaan terlalu menonjolkan kelebihan produknya, terutama ditinjau dari aspek teknis, namun kurang mempedulikan bagaimana produk tersebut dapat memecahkan masalah yang dihadapi pelanggan. Perusahaan kerap hanya membanggakan produknya yang lebih canggih, lebih cepat, atau lebih murah. Padahal produk yang demikian belum tentu diterima pasar. Seharusnya, sebuah rencana bisnis dimulai dengan penjelasan tentang masalah yang dihadapi pelanggan, yang diperkuat dengan bukti-bukti yang berasal dari riset pasar, kesaksian, dan sebagainya. Berikutnya, kenalilah kelompok pelanggan yang sedang dilanda masalah, meski jumlahnya kecil. Tidak jarang, kesuksesan sebuah perusahaan menggarap ceruk pasar tertentu menjadi modal awal untuk memecahkan masalah yang dihadapi segmen pasar yang lain. Nike contohnya. Produsen alat-alat olahraga terkemuka di dunia ini pada awalnya hanya menghasilkan sepatu yang khusus ditujukan bagi pelari yang kerap mengalami cedera akibat harus berlatih menyusuri wilayah-wilayah pedesaan yang terjal. Namun setelah para pelari yang menggunakan sepatu Nike memenangkan medali dalam olimpiade, Nike memperluas pasarnya untuk sepatu dan jenis olahraga lainnya.

G. Analisis Nike, Inc
            Strategi Nike dalam membuat image yaitu dengan mensponsori seorang atlet atau suatu klub olahraga sehingga akan timbul image bahwa Nike dipakai oleh para atlet terkenal, hal ini tidak dilakukan oleh saingannya seperti Reebok yang justru hanya mensponsori suatu event olahraga saja. Disinilah pembuktian kekuatan merek dagang. Banyaknya masalah ataupun konflik yang terpublikasi, tidak akan membuat kosumen beralih ke merek lain. Hal ini karena ikatan psikologis antara Nike dengan konsumen fanatiknya telah terjadi, selebihnya, biarlah konsumen yang menilai.
            Krisis yang dialami Nike pada tahun 1983 tak lepas dari proses pertumbuhan organisasi. Menurut Lary Greiner ada 5 tahap pertumbuhan organisasi, 1) kreativitas, 2) pengarahan, 3) pendelegasian, 4) koordinasi, dan 5) kerja sama. Nike mengalami krisis disaat tahap pendelegasian dimana Knight tidak melakukan kontrol yang ketat sehingga keputusan bawahannya membawa dampak bagi Nike. Knight kemudian melakukan terobosan kilat untuk membentuk kembali brand image dari Nike. Menurut Agyris “intervensi merupakan suatu aktivitas masuk ke dalam sistem relationship yang berjalan, baik diantara individu, kelompok, maupun organisasi, dengan tujuan membantu menuju suatu perubahan yang sukses” Dalam intervensi, terkadang perlu mendatangkan konsultan dari luar organisasi, tetapi intervensi terbanyak dapat dilakukan oleh managemen internal. Apa yang dilakukan oleh Knight merupakan intervensi dari manajemen internal. Marketing differentiation strategy mencoba menciptakan kesetiaan para pelanggan dengan cara memenuhi kebutuhan tertentu secara khusus. Organisasi tersebut mencoba menciptakan kesan yang menguntungkan bagi produk-produknya melalui iklan, segmentasi pasar, dan harga yang bersaing. Hal tersebut salah satu strategi yang dilakukan oleh Knight dengan menciptakan produk baru sesuai kebutuhan konsumen yang tidak lepas dari image olah raga.
            Nike sebenarnya memiliki posisi yang sedikit lemah bila dihadapkan dengan retailer. Keuntungan Nike didapat dari penjualan ke retailer. Retailer tentunya akan bersaing dengan retailer lain dengan harga termurah, hal ini dapat mengancam Nike karena dengan hal tersebut maka retailer akan menekan Nike untuk menjual sepatunya dengan lebih murah.
            Etis dan tidak etisnya Nike menggunakan supplier Asia sehingga mereka saling bersaing tidaklah dapat dipandang dari hanya salah satu sudut pandang saja. Pada intinya dengan sistem semacam tender ini maka akan tercipta persaingan, kompetisi untuk menjadi lebih baik sehingga akan meningkatkan motivasi pekerja. Dengan kualitas yang sama tetapi berbeda harga. Dari sudut pandang pekerja hal ini bisa menjadi sebuah ancaman tersendiri. Pekerja akan dituntut untuk bekerja lebih giat demi untuk meningkatkan jumlah produksi sehingga bisa terjadi para pekerja bekerja di luar jam kerja yang semestinya.Dengan adanya kebijakan dari Nike yang berhak memutuskan kerja sama bila supplier menaikkan harga terlalu tinggi dapat mengakibatkan supplier menggunakan tenaga kerja anak-anak agar biayanya lebih murah. Isu ini muncul di Pakistan, bahwa Nike mengambil sepatu dari Pakistan yang dibuat oleh anak-anak pekerja di bawah umur.
            Apabila supplier dari Amerika atau Australia. Hal ini bisa berdampak bagi Nike maupun bagi konsumen. Bagi Nike ini merupakan mimpi buruk karena tentunya tidak akan ada pekerja yang murah, harga jual dari supplier akan lebih tinggi karena biaya produksi yang lebih tinggi bila diproduksi di Amerika atau Australia. Bagi konsumen ada dua kemungkinan yang akan terjadi. Yang pertama, akan timbul kepercayaan lebih karena produk dibuat di Amerika atau Australia yang sangat memperhatikan kualitas. Yang kedua, tidak akan terlalu berdampak karena konsumen percaya pada Nike melakukan kontrol pada supplier Asia sehingga mutunya akan dianggap sama saja dengan buatan Amerika. Peran Phill Knight tentunya sangat besar dalam mengembangkan Nike hingga saat ini. Dengan gaya kepemimpinannya, dengan solusinya yang cepat dan tepat saat menghadapi krisis Nike di tahun 1983 membuat Nike dapat bertahan dan mampu menempati posisi nomor satu lagi sebagai produsen sepatu di dunia. Membicarakan keberhasilan Nike tidak lepas dari Bill Bowerman, co-founder Nike. Bowerman sangat berjasa dalam mendirikan Nike, ide untuk memberi semacam karet di sepatu olahraga datang darinya yang disebut waffle sole. Bowerman jugalah yang memiliki ide untuk memberi karet pada lintasan lari. Pada awalnya Bowerman beserta Knight menjual sepatu yang dibuat oleh Bowerman menggunakan latex, leather, glue dan waffle iron istrinya. Saat itu mereka memproduksi 330 pasang sepatu.

H. Kesimpulan dan Saran
Nike cenderung memproduksi barang-barang sport seperti sepatu sepak bola, basket, bola nike, dan aksesoris lainya. Sedangkan, Bata cenderung memproduksi sepatu untuk sekolah dan fashion. Perdedaan terdapat pada style/gaya sepatu yang dibuat oleh kedua perusahaan bata dan nike. Jadi, sepatu nike cocok dipakai untuk masyarakat yang menyukai olah raga atau sport. Sedangkan sepatu bata cocok dipakai untuk dipakai sehari-hari maupun dipakai untuk fashion diluar rumah.

            Bila dibandingkan antara sepatu bata dan sepatu nike, sepatu nike jauh lebih berkembang baik dalam segi kualitas maupun kuantitas produk perusahaan itu sendiri. Nike adalah brand mendunia. Nike menempati posisi nomor satu brand olahraga di dunia. Keberhasilan Nike tidak lepas dari dua orang pendirinya Phill Knight dan Bill Bowerman. Knight seorang pemimpin yang cerdas dan revolusioner, ia mampu mengangkat image Nike kembali saat sempat turun di tahun 1983. Beberapa hal yang dilakukan oleh Knight hingga Nike berhasil diantaranya :
1.      Fokus pada visi dan misi perusahaan
2.      Spesifikasi dan standardisasi produk dari Nike
3.      Dengan hollow company dan tenaga kerja yang murah mampu menekan biaya

4.      Strategi marketing yang menguatkan image Nike sebagai sepatu olahraga dengan menggandeng para atlet terkenal dan berprestasi untuk memakai produk Nike

Tidak ada komentar:

Posting Komentar